Para ahli biologi seringkali membicarakan tentang “ekologi” sebuah organisme. Contohnya, pohon Ek tertinggi di hutan menjadi pohon yang tertinggi bukan karena ia tumbuh dari biji pohon yang paling gigih; ia menjadi pohon tertinggi karena tidak ada pepohonan lain yang menghalangi sinar sang surya, tanah di sekelilingnya dalam dan subur, tidak ada kelinci yang mengunyah kulit kayunya sewaktu masih kecil dan tidak ada tukang kayu yang menebangnya sebelum ia tumbuh dewasa.

Orang-orang tidak bangkit dari nol. Kita semua berutang sesuatu kepada orangtua dan dukungan orang lain. Orang-orang yang berani menantang raja mungkin akan terlihat seakan-akan mereka melakukan semua itu sendirian. Tetapi, sebenarnya mereka, tanpa kecuali, adalah penerima berbagai keuntungan yang tersembunyi, kesempatan yang luar biasa dan warisan kebudayaan yang membuat mereka bisa belajar dan bekerja keras serta menghadapi dunia ini dalam cara yang tidak bisa dilakukan orang lain.

Tempat dan kapan kita tumbuh besar memiliki pengaruh yang cukup besar. Kebudayaan tempat kita besar dan warisan yang diturunkan oleh para pendahulu kita membentuk berbagai pola keberhasilan kita dalam cara yang tidak kita bayangkan sebelumnya.

Dengan kata lain, tidak cukup untuk menanyakan seperti apa orang-orang yang sukses itu. Namun, dengan menanyakan asal-usul mereka, kita bisa mengungkapkan logika di belakang orang-orang yang meraih kesuksesan dan kegagalan.